Kategori
BUSSINESSS

Pemerintah Bakal Ubah Subsidi Elpiji 3 Kg dan Listrik, Seperti Apa?

Pemerintah Bakal Ubah Subsidi Elpiji 3 Kg dan Listrik, Seperti Apa?

6839c39e b859 4c57 8d21 b883fbdca8ec 169 - Pemerintah Bakal Ubah Subsidi Elpiji 3 Kg dan Listrik, Seperti Apa?

Di lansir dari thewilderness.biz, pemerintah berencana mengubah skema subsidi seperti LPG 3 kilogram, listrik, minyak tanah dan pupuk. Dari yang awalnya berbasis komoditas menjadi berbasis orang pada tahun depan. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu mengatakan reformasi ini di karenakan karena selama ini subsidi yang di berikan belum tepat sasaran.

Di kutip dari cheapmlbjerseyschina.us.com/, “Konsep reformasi ini intinya dua: Harga harus tepat dan kita memang melindungi masyarakat miskin dan rentan. Yang ingin kami usulkan adalah transformasi ke subsidi berbasi orang, program perlindungan sosial,” kata Febrio dalam rapat bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Rabu (7/4/2021).

1. Subsidi kebanyakan di nikmati oleh orang kaya

Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan bahwa 36 persen total subsidi LPG 3 kg di nikmati oleh 40 persen termiskin. Sementara, 40 persen terkaya itu menikmati 39,5 persen dari total subsidi. “Ini bentuk ketidakadilan,” sebutnya.

Begitu juga dengan subsidi listrik. Di mana pada 2020, anggaran subsidi listrik sebesar Rp38,8 triliun juga masih di nikmati oleh industri besar dan rumah tangga mampu. “Ke depan harus di buat lebih jelas untuk pastikan subsisi di terima oleh yang berhak,” kata Febrio.

2. Skema baru subsidi bisa bikin pemerintah hemat anggaran dan alokasi ke sektor lain

Dengan skema subdisi berbasis orang yang di jalankan pada 2022, Febrio yakin bahwa pemerintah bisa menghemat sejumlah anggaran. Nantinya hasil dari penghematan anggaran subsidi ini akan di alokasikan ke sektor lain yang lebih membutuhkan.

“Pengehematan dari kebijakan ini bisa kita lakukan untuk memastikan perlindungan sosial bisa di tambah. Anggaran kesehatan bisa di tambah, anggaran pendidikan bisa di tambah. Dan infrastruktur bisa di tambah. Sehingga belanja kita bisa semakin berkualitas,” papar Febrio.

3. Penerima subsidi akan di sesuaikan dengan data Kementerian Sosial

Nantinya dalam skema subsidi baru ini, penerima akan di sesuaikan. Dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) milik Kementerian Sosial (Kemensos) yang di perbarui.

“Transformasi ini akan mulai terjadi di tahun 2022. Di lakukan dengan perbaikan sistem DTKS. Hal ini adalah bentuk kerja sama pemerintah daerah dalam rangka updating, verifikasi, dan validasi data. Sehingga datanya semakin reliable dan akurat,” ujar Febrio.

Kategori
BUSSINESSS

Boeing Desak AS Pisahkan Isu Perdagangan dan HAM dengan Tiongkok

Boeing Desak AS Pisahkan Isu Perdagangan dan HAM dengan Tiongkok

ilustrasi pesawat boeing 737 max 8 - Boeing Desak AS Pisahkan Isu Perdagangan dan HAM dengan Tiongkok

Di kutip dari thewilderness.biz, Boeing mendesak Amerika Serikat (AS) untuk tidak mengaitkan isu seputar Hak Asasi Manusia (HAM) dan perselisihan lainnya ke dalam hubungan perdagangannya dengan Tiongkok.

Dalam pernyataan pada Rabu (31/3/2021), perusahaan pesawat AS itu juga mengatakan bahwa jika AS terus melakukan praktik yang sama. Dan akibatnya Boeing turut terkena dampaknya, maka perusahaan pesawat saingannya dari Eropa, Airbus, akan mendapatkan keuntungan.

Di kutip dari chromeheartssale.us.com/, “Saya pikir secara politik (Tiongkok) lebih sulit untuk pemerintahan ini. Dan itu untuk pemerintahan terakhir. Tapi kami masih harus berdagang dengan mitra terbesar kami di dunia: China,” kata Kepala Eksekutif Boeing Dave Calhoun dalam forum Pertemuan Penerbangan Kamar Dagang AS.

1. Perselisihan AS-Tiongkok

AS-Tiongkok memang telah terlibat cukup banyak perselisihan selama beberapa tahun terakhir. Perselisihan itu membentang mulai dari soal perdagangan, HAM, demokrasi Hong Kong hingga seputar virus corona dan Laut China Selatan.

Calhoun pun berharap ke depan AS tidak lagi mencampur-baurkan semua masalah tersebut dan mengaitkannya ke perdagangan.

“Saya berharap kita dapat memisahkan kekayaan intelektual, hak asasi manusia, dan hal-hal lain dari perdagangan dan terus mendorong lingkungan perdagangan bebas antara dua raksasa ekonomi ini. Kita tidak bisa di depak dari pasar itu. Pesaing kita akan langsung masuk,” ujarnya, mengutip Channel News Asia.

2. Persaingan dua perusahaan pesawat

Boeing dan Airbus merupakan dua perusahaan pesawat terpopuler di dunia. Keduanya telah terlibat perselisihan seputar subsidi pemerintah selama 16 tahun terakhir dan telah membawa masalah mereka ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk diselesaikan.

Dalam hal persaingan di pasar Tiongkok, Boeing dan Airbus masing-masing menjual sekitar seperempat pesawat jet mereka ke negara itu. Tiongkok sendiri telah melampaui Amerika Serikat sebagai pasar perjalanan domestik terbesar di dunia.

3. Tantangan di pasar Tiongkok

Meski Tiongkok adalah pasar yang menjanjikan, namun keberadaan Boeing telah terancam ketika AS dan Tiongkok terlibat perang dagang yang di cetuskan di era pemerintahan mantan Presiden Donald Trump. Dalam perang dagang tersebut kedua negara saling menerapkan tarif hingga mencapai ratusan miliar dolar.

Hal itu menambah tekanan pada fakta di mana pembelian Tiongkok atas pesawat telah melambat dalam beberapa tahun terakhir.

Kategori
BUSSINESSS

Nelayan Bisa Akses Digitalisasi Pelabuhan, Penerimaan Negara Di Genjot

Nelayan Bisa Akses Digitalisasi Pelabuhan, Penerimaan Negara Di Genjot

Di kutip dari thewilderness.biz, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendigitalisasi sejumlah layanan yang ada di pelabuhan. Hal itu di lakukan guna mendukung pelaksanaan program terobosan, yakni peningkatan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sub sektor perikanan yang di tangkap.

telkomsel nelayan pandeglang1 - Nelayan Bisa Akses Digitalisasi Pelabuhan, Penerimaan Negara Di Genjot

“Digitalisasi ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan nelayan saat melaut hingga memperkuat pendataan hasil produksi,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam keterangan tertulis.

1. WakatobiAIS dapat memonitor keberadaan kapal

Di kutip dari lebron15shoes.us.com/, KKP melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) memasang alat Wahana Keselamatan dan Pemantauan Objek Berbasis Informasi – Automatic Identification System (WakatobiAIS) pada sepuluh kapal nelayan yang berada di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu Serang, Banten.

Pemasangan alat ini di lakukan bersama LPTK dan Solusi247 yang di dukung penuh oleh Pusat Riset Kelautan (Pusriskel), Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) dan Direktorat Kepelabuhanan DJPT.

Wakatobi AIS merupakan perangkat AIS Class B yang dapat mengirim posisi kapal secara simultan. Dengan demikian, keberadaan kapal dapat di ketahui oleh kapal-kapal lain di sekitarnya dan stasiun monitoring di darat.

“Kegunaannya sebagai alat keselamatan nelayan apabila kapal yang mereka operasikan dalam kondisi bahaya,” jelasnya.

2. WakatobiAIS menjadi alat keselamatan nelayan

Pemasangan WakatobiAIS sangat mudah. Cukup dengan memasang antena di posisi tertinggi kapal lalu memasang alat utama AIS pada posisi yang mudah di jangkau oleh awak kapal. Sebagai perbandingan, produk AIS yang lain membutuhkan sambungan listrik ke catu daya seperti ke aki atau adaptor DC juga sambungan kabel ke antena GPS yang di pasang terpisah.

Hasil inovasi riset Loka Perekayasaan Teknologi Kelautan (LPTK) Wakatobi ini di nilai cocok untuk kapal-kapal nelayan Karangantu yang sebagian besar merupakan kapal bagan.

Nelayan di sana kerap menangkap ikan di lokasi yang ramai pelayaran kapal-kapal besar dari Cilegon dan Merak. Keberadaan kapal nelayan berisiko tertabrak atau terkena hempasan ombak tinggi akibat kapal besar yang melintas.

“Kami sangat mendukung implementasi alat keselamatan nelayan di kapal-kapal nelayan, terutama nelayan di wilayah pengawasan kami. Terlebih di pilihnya PPN Karangantu. Hal ini merupakan kali pertama di manfaatkannya alat keselamatan nelayan. Di mana hasil temuan ini berasal dari para peneliti LPTK Wakatobi,” ujar Kepala PPN Karangantu, Asep Saefuloh.

Dalam pemasangan WakatobiAIS, terlebih dahulu di lakukan pengecekan kapal guna menentukan kapal memenuhi syarat. Instalasi di kapal hanya membutuhkan waktu 7 hingga 10 menit. Dan alat ini sendiri dapat langsung di nyalakan dan otomatis kapal dapat di lihat posisinya di layar monitor.

Selain melakukan instalasi transmiter AIS di kapal, tim juga melakukan instalasi sistem penerima AIS yang di pasang di kantor Pelabuhan. Sistem ini akan memudahkan operator Pelabuhan mengawasi dan memberikan pelayanan terhadap aktivitas kapal perikanan di PPN Karangantu.

Kategori
BUSSINESSS

Survei Penggunaan Aplikasi Keuangan Naik 8,9 Persen Selama Pandemik

Survei Penggunaan Aplikasi Keuangan Naik 8,9 Persen Selama Pandemik

Survei Penggunaan Aplikasi Keuangan Naik 8,9 Persen Selama Pandemik – Adjust, platform pemasaran aplikasi global dan Apptopia, penyedia informasi aplikasi meluncurkan Laporan Keuangan Seluler 2020.  Dari survei menunjukkan jumlah sesi dan instalasi aplikasi pada kategori keuangan meningkat signifikan pada 2020. Waktu yang terhabiskan pengguna untuk menggunakan aplikasi tersebut juga turut meningkat pada tingkat global.

Pada paruh pertama 2019, pengguna rata-rata menghabiskan 7,7 menit per sesi dalam aplikasi. Kemudian, pada 2020 jumlah tersebut meningkat menjadi 8,35 menit, yakni meningkat sebesar 8,9 persen.

1. Penggunaan fintech meningkat pesat saat lockdown terberlakukan

Data Adjust menyebutkan peningkatan paling signifikan dari segi waktu yang terhabiskan. Untuk menggunakan aplikasi pada sektor fintech terjadi pada Q2 2020. Saat lockdown mulai berlakukan pada seluruh dunia. Terlansirkan dari http://katerinefrancisetsespeintres.com/

Dari negara-negara yang teranalisis dalam laporan ini, Argentina berhasil meraih pertumbuhan paling tinggi. Dari segi waktu yang telah habiskan untuk menggunakan aplikasi dari tahun-ke-tahun —meningkat 72 persen. Terikuti Ukraina 62 persen, Rusia dan Brasil yang meningkat 50 persen, dan Jepang 21 persen.

Negara-negara dengan industri perbankan yang lebih mapan memiliki user yang menggunakan aplikasi dalam waktu yang tidak lama. Sebab, mereka bisa menggunakan fungsi perbankan melalui layar desktop atau pada kantor cabang terdekat. Aplikasi yang menargetkan unbanked user cenderung menawarkan pendekatan yang lebih mendidik, yang membuat user menggunakan aplikasi dengan lebih lama.

“Inklusi keuangan dan finansial literasi merupakan isu yang cukup besar, terutama untuk masyarakat yang tinggal pada kota-kota kecil dan pedesaan,” ungkap Vicky Saputra, CEO of Indonesian fintech Netzme.

2. Sektor perbankan di negara berkembang akan meningkat pesat

Jepang memimpin dari segi jumlah unduhan aplikasi perbankan pada antara negara-negara yang teranalisis dalam laporan ini, tetapi juga merupakan outlier. Tingkat instalasi pada berbagai negara maju lainnya justru menurun dalam 12 bulan terakhir, menurut data Apptopia.

“Walau pun tren ekonomi umum menyebutkan ini merupakan masa sulit bagi banyak aplikasi perbankan utama pada negara maju, pasar negara berkembang masih menyediakan peluang bagi aplikasi keuangan internasional untuk terus bertumbuh,” kata Adam Blacker, VP of Insights Apptopia. “Sektor perbankan bertumbuh paling pesat pada negara-negara seperti Turki, Ukraina, dan Brasil,” lanjutnya.

3. Biaya akuisisi aplikasi perbankan dan pembayaran menurun drastis

Bersamaan dengan perubahan ekonomi dan sosial akibat pandemik COVID-19, biaya akuisisi untuk aplikasi perbankan dan aplikasi pembayaran telah menurun drastis. Sejak Februari, eCPI (Biaya Efektif per Instalasi) menurun 77 persen pada Mei, biaya akuisisi pengguna untuk aplikasi perbankan hanya sepersekian dari biaya akuisisi pengguna pada awal tahun.

Sebagai informasi, laporan keuangan seluler global memanfaatkan data internal dari Adjust dan Apptopia selama 1 Januari 2020 hingga 30 Juni 2020, membandingkannya dengan data untuk periode yang sama pada 2019.

Laporan ini menganalisis lebih dari 270 aplikasi keuangan—termasuk sub-kategori perbankan, pembayaran dan investasi—pada Amerika Serikat, Rusia, Ukraina, Turki, Brasil, Jerman, Inggris, Jepang, dan Argentina.

Laporan tersebut fokus pada pertumbuhan tingkat instalasi dan jumlah sesi, berapa banyak waktu yang menghabiskan pengguna untuk menggunakan aplikasi, dan tingkat retensi untuk kategori ini.